Popular Post

Archive for January 2010

Untukmu Sahabatku

By : Unknown


Di lagu ini, terdapat dua lagu yang digabungkan... "If the Punk are United" dan "Kill The Nazi" (Total Chaos), lagu pertama sengaja kami pilih karena adanya unsur romantisme yang kuat dalam lagu ini...
"If the Punk Are United" memiliki kekuatan membangkitkan jiwa "Punk-er" generasi 90-an, n lagu "Kill the Nazi" merupakan simbol pemberontakan yang menjadi ciri angkatan kami dulu.
By : Unknown



gambar hansip dan bagong yang duduk di gardu klasik ini, saya persembahkan untuk teman saya Fadly Kurniawan. Tenang kawan, segala remehan yang saya terima dari orang lain... pada waktunya akan menjadi remahan yang nikmat untuk jadi cemilan...

Sedikit Tentang Matu Mona

By : Unknown
Pernah suatu kali, inang meluangkan waktunya untuk saya, bercerita tentang masalalu. Bukan karena beliau nenek saya, tapi karena sedikitnya kesempatan untuk mendengar cerita-ceritanya. Kali itu, beliau menceritakan bagaimana pertamakali ia bertemu dengan matu mona. Ini sebuah kisah nyata...
"Dulu atok (matu mona), suatu kali pernah ditawari kembali dan bekerja di Medan, oleh kawannya... Inang lupa namanya. Atok yang memang memiliki hati yang keras memiliki keinginannya sendiri. Makanya kawan atok itu mencari segala jalan untuk menaruh minat atok. Lalu, saat kawan tersebut berkunjung ke rumah Ayah Inang yang ternyata menyukai karya-karya atok, ia kaget ternyata Matu mona sedang berada di Medan saat itu. Lalu, ia memintanya untuk menyuruh Matu Mona datang ke rumah. Datanglah, matu mona ke rumah... Inang ingat waktu itu, Inang baru saja ditinggal kawin pacar Inang. Bertemu pandang pertama kali dengan Atok."
"Hehehehehehe.... terus Nang?"
"Terus atok, bertanya nama Inang ke Ayah Inang. Ia berterus terang pada Ayah Inang, kalo ia menyukai Inang."

Kemudian, apa yang terjadi bisa saya tebak, atok kerja di Medan, Lalu menikahi Inang, dan lahirlah generasi-generasi baru matu mona...
sedikit ingatan tentang Matu Mona...

Babi Tua dan Kuda Nil kecil

By : Unknown
Oct 30, '09 11:54 AM

Suatu hari Babi Tua yang lama pergi dari peternakan kecil tempat ia dilahirkan, mencoba kembali ke peternakan lagi. Di sana ia bertemu dengan sekelompok kuda nil kecil sedang berbaris, berkumpul.
"Selamat petang"
"Selamat petang?? Kami tidak menjual pakaian dalam. jadi maap aja" Jawab salah satu kuda nil, lalu ia kembali meneruskan pembicaraannya dengan kumpulannya yang lain.
"Hei, anak muda! Saya di sini bukan untuk mencari musuh"
Seketika, kerumunan kuda nil kecil membelokkan arah pandangan menuju Babi Tua. Mereka menatapnya dengan penuh kecurigaan, dan sedikit urat yang timbul pada kening mereka. Lalu salah satu kuda nil kecil mulai mengajukan pertanyaan.
"Ente sape?"
"Saya Atu. Saya pernah tinggal di peternakan ini. Dengan kata lain, kamu semua adalah junior-junior saya" Babi Tua memperkenalkan diri, dengan gerakan tubuh seperti seorang bangsawan....

bersambung dulu yah...

- Copyright © Tiluan Studio - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -