Popular Post

Archive for 2010

Bloody Jack!

By : Unknown



Selesei juga, aye baca buku BloodyJack. Lebih kurang 2 bulan aye membutuhkan waktu untuk menyelesaikannya. Jangan salah. Bukan karena buku ini membosankan atau tidak menarik, tapi saya punya mood dan motivasi berbeda untuk mulai membaca. Mood aye baru in the high kalo aye lagi di kamar mandi, alias kalo aye lagi beol, modol, boker, berak… eeeiii! Nape aye jadi ngolor ngidul gini.

Orait, aye mulai pembedahannya. Sebagai sebuah buku, cover BloodyJack tampaknya kurang kinclong di mata. Pemilihan warna background cover yang kurang segar dan font tidak merepresentasikan isi bukunya. Tapi saya akan memulai dengan filosofi lama, “Jangan menilai buku dari covernya”.

BloodyJack, memiliki tema Bajak Laut yang tidak membajaklaut. Karena sesungguhnya buku ini menceritakan apa yang terjadi pada karakter utama, Jack Flabber “Jack si Pemberani”. Seluruh buku secara mendalam membahas lika-liku ruang hidup Jack dari kacamatanya sendiri. Sehingga, perasaan saya mengatakan tidak ada tempat cukup untuk karakter lain hidup. Saya sebagai pembaca dipaksa hanya jatuh cinta pada karakter utamanya. Titik.

Melepas itu semua, cerita yang ditawarkan oleh BloodyJack menghampar keindahan panorama laut di sisi dunia Eropa dan Afrika. Jack Flabber memiliki kesempatan untuk bertualang dan melihat langsung megahnya laut Karibia, pedesaan pantai Jamaika, dan pulau asing dengan air terjun kecil serta danau dan hutan tropis tempat ia terdampar.

Petualangan Jack yang dengan sengaja menjebak diri dalam kehidupan Kapal Laut milik Angkatan Laut, Kerajaan Inggris. Berlayar guna membasmi Bajak Laut yang menggerayangi kehidupan laut. Dalam perjalanannya Jack mendapat pengalaman hidup seperti rambutnya yang terus tumbuh.



Yah, daripada aye keceplosan menceritakan seluruh ceritanya, mending pren-pren semua yang mengikuti petualangan Jack Flabber sendiri.

Aye pasti bisa salah, karena pembacaan aye tentu dipengaruhi oleh selera, mata, dan otak sendiri. Yang jelas, jika pren menggemari buku setipe Oliver Twist-nya Charles Dickens, maka buku ini lumayan renyah untuk disantap.

Dengan penuh kekurangan,

Pandu Dirgantara

Mengutip Matu Mona

By : Unknown
Menurut penulis Matoe Mona, film Pareh ini dihargai oleh publik intelek, mendpat pujian tertinggi yang pernah didapat oleh film Indonesia. Cuma modalnya terlalu besar, f 75.000. di negeri Belanda sendiri film itu dimulai sebagai film klasik, berkaitan dengan nama Mannus Franken. Tapi anggaran yang demikian besarnya itu tidak bisa dikembalikan. Film ini hanya menarik kalangan atas saja.

Komik "Ngantri Dong!"

By : Unknown

gambar ini dibuat untuk mengenang kembali bagaimana perasaan tentang menjadi mahasiswa. Menunggu saat-saat mengambil uang di ATM, lalu makan di rumah makan favorit di dekat kampus dulu.

BERTEMAN DENGAN "SPIDERWICK CHRONICLE"

By : Unknown

Kalimat dialog, “Dengan membaca buku ini, maka kamu tidak akan pernah sama lagi melihat sesuatu di dunia”, yang muncul di awal-awal film tampaknya cukup meracuni aye untuk tetap membuntuti film ini hingga akhir.

Spiderwick sebagai sebuah film, tampaknya memang nikmat “disantap” saat kita membutuhkan hiburan. Spesial efek yang oke (meski menurut aye pribadi gesture para karakter animasi terlalu cepat, hingga menimbulkan kecurigaan aye, jangan2 ini sengaja dibuat dengan gerakan cepat sehingga-sebenarnya animasi yang buruk jadi tidak terlihat), membuat dunia Spiderwick tampak nyata. Bumbu konflik keluarga yang normal terjadi (di amerika serikat) menambah keributan dalam jalinan cerita. Meski memang, plot cerita tidak banyak menimbulkan pertanyaan, tapi film ini laik di tonton oleh berbagai golongan usia.

Spiderwick Chronicles film yang diangkat dari sebuah buku berjudul sama karya Holly Black dan Tony DiTerlizzi, jika disimak, dapat membuat pemahaman kita tentang other world atau dunia gaib menjadi agak bergerak sedikit. Bukan tidak mungkin, jika setelah kita menonton timbul pertanyaan “Bagaimana jika jin atau hantu yang kita lihat, bukan seperti yang kita bayangkan?”

Beda mitologi dan pemahaman spritual serta budaya memang. Indonesia jauh berbeda dengan Amerika Serikat. Tapi film ini, sedikitnya dapat membuat aye berpikir lebih positif tentang dunia gaib.

Spiderwick menawarkan gambaran bahwa tidak semua makhluk beda yang harus ditakuti oleh manusia. Manusialah yang memilih untuk menjadikan makhluk beda tersebut menjadi menakutkan.

dengan penuh kekurangan,

Pandu Dirgantara

Rental King Kong

By : Unknown
Rental Kingkong merupakan tempat penyewaan komik, dan yang unik, menyewakan cd/dvd PC Games. Percaya, King Kong membuat terobosan yang revolusioner. Cuma dengan modal KTP ato ID yang lain, yah tentu, juga menyiapkan uang untuk menyewa kamu dapat bermain game yang kamu suka. Yah... memang tidak semua game disediakan oleh King Kong... tapi setidaknya, King Kong berani menyediakan pilihan games yang lumayan "baru".
Hanya memang, penilaian kami, game yang ditawarkan King Kong beberapa masih game beta. Jadi tidak heran, ketika kamu menginstall ke PC/Laptop kamu, banyak error atau Bug yang terjadi...

Kekurangan yang lain, koleksi komik di King Kong tidak sebanyak rental komik lain di Jatinangor.
Dimana sih rental komik King Kong? Posisinya ada di seberang Toko Brangkas, jejeran Indomaret Ciseke... Masih Gak jelas? Yah ampuun... tau "korban kopi"? Nah itu di depannya..

Bukan masalah besar, yang jelas King Kong memberi warna lain dalam pilihan mengakses komik dan game.

Rental Komik Ashura, Jatinangor

By : Unknown

Perkembangan komik Jepang (Manga) di Indonesia yang juga berbanding lurus dengan pertumbuhan penggemarnya, terbawa juga hingga jatinangor. Tidak lama setelah dibangunnya kampus Universitas Padjadjaran di Jatinangor, Ashura Rental Comics, mulai membuka diri untuk memuaskan para penggemar manga. Rental komik ini memiliki koleksi manga yang terbit di tahun 80-an hingga yang terbaru. Mulai dari genre "serial cantik" hingga serial laga yang bisa bikin kita penasaran.
Ashura juga memiliki beberapa koleksi komik Indonesia dan komik Hongkong semisal Tiger Wong, Tapak Sakti, Condor Heroes, dan lain sewujudnya.
Buat pren-pren yang baru menjalani kehidupan di jatinangor, dan memiliki ketertarikan pada manga yang begitu menggebu, Ashura merupakan pilihan rental komik manga pertama yang kudu ente datangi. Lokasinya, berada di gerbang Unpad 2 (Ciseke), di samping ATM BNI.
Untuk menjadi member. Sediakan uang yang tidak lebih dari 20ribu. dan copy-an KTM ente.

Baso Pikul Mas Yanto, Caringin

By : Unknown
Terlepas dari, isu daging tikus pengganti daging sapi, kolesterol tinggi, gangguan pada ginjal kita, keracunan borak, penyumbatan usus buntu, tipus level kronis, lambung terancam menipis, kangker payudara, panu... Alllaaaahh... lebay cihh... makan baso merupakan kenikmatan tiada tara... Apalagi kalo kita lagi pusing, NAH, pesen sambel pake baso... WUIIHH... mantap... keluar keringat plus pusingnya.
Nah, salahsatu baso yang kudu kalian coba adalah Baso Mas Yanto. Kalian bisa mencarinya di sekitar wilayah Caringin... atau... nah ini dia... kalian bisa menemukan mas Yanto di depan Warnet Kubus (Caringin) antara jam 11.00-03.00 siang.
Apa kelebihan baso Mas Yanto? Yah, yang pertama jelas pasti murah dibanding penjual baso lainnya. Lainnya? Enak. Sumpah deh, enak baso-nya. Racikannya sangat pas dilidah... baso dengan kekenyalan dari campuran daging dan terigu yang pas, begitu lembut di mulut. Rasa daging Sapi menempel tak mau lepas dari lidah, membuat kita seperti berada di sebuah taman yang dipenuhi oleh sapi-sapi gemuk. OH, begitu nimat hingga, tak terasa, Mas Yanto sudah menunggu dengan kesal karena saya belum mengembalikan dan membayar dari 10 jam yang lalu...

Pondok Al Bagdad, Caringin

By : Unknown
Kalau kalian tipe mahasiswa yang lebih memilih kos (an) yang tenang dan kondusif untuk mendalami ilmu perkuliahan kalian. Atau kalian yang merasa punya kelainan jiwa dan merasa bakal membuat bahaya orang sekitar. Pondok Al-Bagdad bisa menjadi salahsatu pilihan tempat tinggal kalian.
Karena letaknya yang berada didekat pesawahan dan aliran sungai, dijamin secara psikologis bisa lebih menenangkan kalian.
Harga sewanya juga gak mahal kok, bisa perbulan atau pertahun. Kamar juga luas, plus kamar mandi dalam yang memudahkan kalian jika terbangun tengah malam karena kepingin melakukan ritual jongkok di kakus...
Kalo tertarik, kalian bisa langsung ke sana. Lokasinya, ada di Caringin. Hmm, gimana cara menjelaskannya... Pertama, lewat jalan disamping rumah makan AMPERA Caringin. Masuk dan ikuti aja jalannya, nanti kalian bakal melewati pesawahan...Nah di ujung sawah dan jalan setapak itu nanti kalian bakal menemukan Pondok Al Bagdad

Mau Ngambil Uang, ATM di Jatinangor dimana!?

By : Unknown
Pengen makan tapi gak megang uang cash. Pengen ngudut, di saku celana gak terselip satu lembar pun uang kertas, adanya juga uang receh. Dua ratus perak itu juga. Mana cukup buat beli samsu, paporit aye. Yahh… tapi tenang. Emak barusan merespon permohonan aye minta uang tambahan, buat beli buku (yang sebenarnya buat makan). Udah ditransfer kata Emak. Sekian ratus ribu. Wuihh, aman. Malam ini bisa ke Jatos, ngumpul bareng temen2 di cafetaria lantai atas… sambil nyoba hostspotan dengan koneksi lambatnya.
Tapi, dimana aye kudu ngambil uang kiriman emak tadi, yang sekarang tersimpan aman di dalam kartu kecil berkukuran KTP ini. Mana ATM terdekat coy?!!
Tenang, tenang. Dizaman sekarang yang serba digital dan hi-tech, tidak sulit mencari mesin ATM di Jatinangor. Meski memang tidak bisa dibilang semua ATM dari Bank ada di sini. Setidaknya kalian yang memiliki rekening pada bank BNI, ato Mandiri, ato BRI, ato BCA tidak perlu pusing kudu ke Bandung dulu. Gak perlu menghadapi macet, terjebak hujan ato godaan belanja yang buntut-buntutnya uang kite abis lagi. Abis itu kaga makan lagi. Bingung mau menta lagi. Alaaaaahhhhh….
Jatinangor punya ATM dari empat nama Bank. BNI (Bank Negara Indonesia), BCA (Bank Central Asia), BRI (Bank Rakyat Indonesia) dan Bank Mandiri. Masing-masing memliki spotnya sendiri. Hmm, sekarang aye mau ngasih info tentang ATM BNI dulu yak. Bank-bank lainnya menyusul nanti. Karena presentase pengguna ATM BNI paling banyak diantara pengguna bank yang lain.
Oce…sampai mana tadi… oh, ATM BNI di Jatinangor punya lima spot pilihan yang tersebar di Jatinangor. Spot pertama berada di (eks) gerbang Unpad Cisike. Posisi tepatnya sekitar 50 meter dari pos polisi Ciseke arah kampus Universitas Padjadjaran (tiba-tiba terngiang-ngiang suara Iwa dengan lantunan Hymne Unpad). Di dekat pangkalan Angkutan gratis Unpad. Di spot kios ATM ini, memiliki dua pilihan pecahan (PRRAANNGGG!!) uang yang bisa dipilih. Bagi yang memiliki sifat hemat guna hari esok yang dapat makan daging Steak tepung ala Jatinangor, bisa mengambil uang pecahan 20ribu. Dan, bagi yang tidak mau uangnya dipelihara oleh Bank (karena setiap bulan akan terkena potongan), bisa ambil uang dipecahan 50ribu.
Spot kedua, menempel pada bangunan Bank BNI di Gerbang Unpad utama, di Pangdam (Pangkalan Damri). Di sana juga terdapat dua pilihan pecahan uang. Mungkin kalo buat aye, jarang juga ke sana karena nda ada pecahan uang 20ribunye. Sori bos! Kalo aye dipaksa ngambil uang 50ribu terus, lama2 tabungan setipis badan aye yang kayak kertas A4 ini. Jiiiaaaahhhh,… balik lagi, di sana terdapat pecahan 50ribu dan 100ribu. Aye curiga, dua nominal tersebut disengaja karena faktor geografis. Lho kok? Begini, posisi ATM-nya kan di Pangdam, Pangdam itukan banyak Damri. Damri banyak digemari para mahasiswa yang ingin ke Bandung. Ke Bandung kan (apalagi yang mau belanja) butuh dana. Nah! Dana. Untuk memfasilitasi pengadaan dana. BNI menyediakanlah dua ATM dengan dua pecahan nominal tersebut. Wuiihhh… tapi ini bukan menghakimi yee. Barusan Cuma tesis aje… hehehehe….
Oke di spot ketiga, berada di dekat Supermarket Griya, Caringin. Meski Cuma ada satu pilihan pecahan uang (50ribu) tapi ATM di sana sangat membantu aye yang notebene tinggal di sekitar Caringin. Jadi aye bisa menghemat pembelian rinso. Kok bisa ya… iya dong. Kalo ATMnya jauh kan aye kudu nyalin pakaian yang pantas (gak mungkin aye keluar jauh pake celana kolor buat molor yang kotor…dor dor), nah ritual ke ATM bisa aye lakuin sekitar 2 minggu sekali. Karena biasanya aye pake celana jeans kemana-mana, jadi aye kudu ganti celana sebanyak 2 kali sebulan. Wuiiihhhh…. Buat saya ganti celana jeans plus mencucinya sebanyak dua kali sebulan sudah melampaui batas yang tidak wajar, karena saya biasanya baru ganti celana jeans, kalo sudah mulai keluar bau-bau unik. Asem-asem kecut gimana gitooookhhh…
Ke empat, di Kampus IKOPIN. Cuma satu pecahan di sana. Pecahan 50 ribu aja. Oke-nya dari ATM di IKOPIN adalah kalo semua ATM (Ciseke, Pangdam, Caringin) error semua. Aye biasanya lari dengan semangat menuju ke ATM di IKOPIN. Memang kekurangannya, ruangan ATM di sana sempit banget. Aye sering kaga bisa koprol dua kali di dalamnya.
Terakhir dan terjauh dari wilayah kekuasaan mahasiswa Unpad, adalah ATM di Hotel (???), Cibeusi. Satu pilihan pecahan uang (50ribu). Jarang aye ke sana. Sekali lagi dan yang terkahir…. Jauh… jauh….

Bayam Muda untuk Manusia

By : Unknown

Usai Rektor menyilangkan tali biru pada penutup kepala segi lima dan kilatan cahaya kamera di samping kiriku, tak lebih dari lima menit, aku kembali masuk barisan manusia yang memakai kostum yang sama seperti ku. Semacam jubah berwarna biru gelap, dengan potongan tangan hanya mampu menutupi lengan kurus ini dan panjang jubah yang tak lebih dari lutut. Serta strip kuning tipis di bagian tangan kanan. Membaris, seperti antrian semut yang mendapat perintah dari ratunya untuk mengambil butiran gula. Digiring menuju tempat duduk yang masih hangat karena kududuki tadi, aku mencocokkan nomor kursi agar tidak salah memilih. Meski sebenarnya, tidak perlu juga aku melihat nomor kursi, karena aku tinggal mengikuti saja orang didepan yang duduk tepat disamping kiri ku tadi. Dan walah, kini aku sudah berhadapan lagi dengan kursi tadi.
Belum lama duduk, secara cepat kepala seperti diputar-putar, membuat rasa mual di perut dan pandangan mata ku mulai tidak menangkap objek dengan normal. Dipandangan mataku, yang ada hanya gumpalan-gumpalan seperti gelembung sabun berwarna kuning menyala. Menutupi seluruh pandanganku.
Rasa tidak nyaman ini memutuskanku untuk memejamkan mata dan mengatur posisi badan agar menempel pada punggung kursi. Setelah senyaman mungkin, aku mulai menenangkan pikiran…


Hari itu Ilyas si bayam muda, sudah siap untuk ‘semuanya’. Hari ini Ilyas memutuskan tidak akan mau menyahut jika ada teman-teman yang masih memanggilnya dengan sebutan “si bayam muda”. Ia tidak suka dipanggil “si bayam muda” bukan karena sebutan tersebut membuatnya malu, Ilyas sadar bahwa hari ini ia akan menjadi bayam yang berguna bagi umat manusia. “Hari ini dengan melewati ruang itu!...” Ilyas menunjuk sebuah ruangan persegi empat yang besarnya hanya cukup dimasuki oleh 4 sampai 6 manusia, persis di depan ladang, “…akan menyehatkan manusia yang memakan saya” lanjutnya.
Ucapan tersebut ternyata mendapat perhatian dari satu temannya, “Dari mana kamu tahu bahwa manusia akan memilih kamu?” tanya teman tersebut. Ilyas yang mendapat pertanyaan tersebut memutuskan untuk tidak langsung menjawabnya. Dengan penuh ketenangan dan kepercayaan diri Ilyas memejamkan mata dan memberi sedikit aksen segaris senyum untuk beberapa detik, lalu dengan pelan dan pasti Ilyas membuka mata, “Selama ini saya selalu menjaga kesehatan. Saya menolak dengan halus jika ada teman-teman yang mengajak bermain. Saya memilih untuk beristirahat dan menjaga diri agar kandungan vitamin di diri saya tidak berkurang atau menghilang. Saya juga rajin memandikan diri agar serangga atau tikus sawah segan mendekat”.
Mendengar ucapan tersebut, teman Ilyas tadi menjadi bangga. Iya berkata pada Ilyas bahwa “Ilyas memang sangat memikirkan masa depan, ia tidak leha dan lalai untuk menjaga dirinya, agar dapat menyehatkan manusia”. Untuk itu, teman tersebut merasa malu pada dirinya sendiri.
“Betul. Saya hidup untuk manusia. Dan saya akan dengan penuh kebanggaan akan membuat manusia senang dan bahagia jika melihat dan memakan bayam seperti saya.” Ilyas menjelaskan dengan volume suara yang bisa didengar 5 bayam disekitarnya.
Bermacam sikap setelahnya. Ada yang sepakat dengan apa yang Ilyas katakan, ada juga yang tidak setuju lalu mengeluarkan umpatan. Yang sepakat, menumbuhkan niat untuk mengikuti jalan hidup Ilyas.
“Sebentar lagi, saya mewakili para bayam akan tidak memalukan bangsa kita. Saya akan menjadi berguna bagi manusia!” Ilyas berusaha memanfaatkan kesempatan, untuk memengaruhi para bayam untuk hidup di jalannya. Baru saja Ilyas menyelesaikan kalimat motivasinya. Tampak tidak jauh darinya seekor serangga kepik, kurus cungkring, terbang dengan susah payah. Perut kepik itu terlihat begitu cekung dan dari balik perutnya mengeluarkan suara seperti geraman keras. Arah terbang semakin tidak terkendali, cepat menuju ke arah Ilyas. Lalu… Baammm!!! Menghantam tubuh Ilyas. “ADUUUHHH!!!” serentak Ilyas dan kepik ringkih berteriak kesakitan. Lalu tubuh kepik terpental dan mendarat di tanah gembur beberapa centi dari Ilyas. Kepik mencoba mengangkat tubuhnya sendiri dengan sisa tenaga.
“Lapar… aku lapar, sangat lapar. Tak ada tumbuhan di sini yang mau aku makan. Mereka semua lebih memilih manusia yang memakannya. Lapar. Aku lapar.” Rintih dan keluh kepik.
“Maaf, bukan saya tidak mau dimakan oleh kamu, tapi kehadiran saya di sini karena buah tangan manusia. Saya dan semua bayam di sini adalah hasil dari tindak tanduk manusia. Persiapan saya yang baik hingga saya bisa segar dan hijau, karena bantuan manusia pula. Makanya saya ingin manusia yang memakan saya.” Jelas Ilyas dengan mimik muka yang sedikit iba dengan kepik.
“Saya juga butuh kamu, saya butuh sesuatu yang segar dan hijau juga. Jika tidak saya musnah. Seribu dari kamu yang mengatakan hal sama, maka jutaan kepik seperti aku akan musnah.”
“Maaf. Tidak bisa. Sebelah kanan kamu ada hutan kecil, di sana banyak tumbuhan yang bisa kamu makan. Jangan makan saya. Saya milik manusia. Saya ingin manusia” bayam tampaknya tidak ingin melanjutkan perdebatannya dengan kepik. Ilyas lalu menutup pembicaraan dengan membuang pandangannya ke samping. Bersamaan dengan itu, tiba-tiba tubuhnya terbang ke langit. Sesuatu mencabutnya dari akar di tanah. Dengan cepat Ilyas lalu sudah berada dalam suatu wadah yang terbuat dari anyaman bambu. Dari sana Ilyas bisa melihat tubuh kepala manusia yang tadi mencabutnya. Yang tampaknya, sedang berjalan menuju ke ruangan dekat ladang.
Tampak para manusia sudah dengan posisinya masing-masing. Ada yang sedang menilai para bayam, mana yang layak dimakan dan mana yang tidak. Ada yang memberikan wadah baru berisi bayam-bayam lain. Wadah dimana Ilyas saat ini berada, saat ini sudah berada di atas meja penilaian. Satu manusia tampak mulai menggerakan tangannya untuk meraih para bayam. Jari-jarinya yang besar terlihat ‘merauk’ segenggam bayam. Ilyas mendapat giliran keempat. Saat tangan manusia menyentuh Ilyas dan para bayam yang lain, ternyata ada seekor semut hitam besar berada ditubuh Ilyas. Sehingga saat tubuh semut itu tersentuh oleh jari manusia. Secara reflek semut yang ketakutan itu menggigit jari manusia tersebut.
“Adddaaaaoooowww!!!...” manusia itu berteriak. Para bayam dengan Ilyas di dalamnya terlepas dari genggaman manusia. Jatuh menghantam lantai tanah di bawah meja penilaian. Karena menyangka semut itu masih berada di antara para bayam, dan karena faktor rasa sakit karena gigitan, manusia itu lalu dengan penuh amarah menginjak-injak para bayam dengan sekuat tenaga. Menginjak hingga tubuh para bayam rusak, penuh patahan, tidak hijau lagi. Karena sudah rusak, manusia memutuskan untuk membuang kumpulan bayam tersebut ke luar ruangan. Dengan sekali lempar, bayam-bayam itu terbang dan mendarat disekitar tempat sampah, di luar ruangan. Ilyas jatuh tepat di bawah tempat sampah. Sedang yang lain ada yang masuk ke dalam tempat sampah, atau tercecer di sekitarnya. Sembari meringis, hatinya teriris, karena hari ini secara cepat berubah menjadi miris. Matanya tidak kuat lagi untuk terbuka. Sedikit demi sedikit katup matanya menutup perlahan. Sedikit demi sedikit berdatangan kumpulan serangga jahat dan tikus got, dengan wajah seram dan sebentuk garis senyum yang mengerikan…


“Aduhh!!” sesuatu memukul bahu kananku dengan keras. “Rektor sedang bicara! Kayaknya dia ngeliatin lu tuh!” pelaku yang memukul bahu kananku bicara. Dengan setengah kesadaran, aku mendengar ucapan rektor, “…selamat kalian telah menjadi wisudawan. Bawa nama baik Universitas ini dan bergunalah bagi masyarakat luas.”
Aku terdiam mendengar ucapan tersebut. Otakku merespon cepat omongan tersebut, dan menyuruh mulutku mengatakan,
“Mau jadi apa aku setelah ini?”

* Tulisan untuk Lomba Blog ini, saya dedikasikan untuk Universitas dimana saya pernah diajari untuk berkebun ilmu (Universitas Padjadjaran). Saya bangga dan senang karena telah bisa kuliah di sana. Seperti Universitas atau Perguruan Tinggi lainnya, mencetak sarjana berkualitas memang sudah menjadi kewajiban, tapi mencetak manusia yang berkualitas hingga bisa menghadapi kehidupan nyata (realitas hidup) sungguh merupakan tindakan yang jauh lebih bermakna.

kenangan dari Masa Lalu yang Terkini

By : Unknown


kenangan masalalu yang terkini.
bukan sentakan musik yang membuat aku haru kawan.
tapi sentakan semangat kalian yang seakan tidak luntur,
yang membuat aku termangu
setelah kemeja putih dan
celana jeans serta sepatu kulit mentereng,
tidak menyirnakan jiwa lama kita
semoga apa yang menjadikan kita,
akan terus membuat kita sama...
kenangan dari masalalu yang terkini

Untukmu Sahabatku

By : Unknown


Di lagu ini, terdapat dua lagu yang digabungkan... "If the Punk are United" dan "Kill The Nazi" (Total Chaos), lagu pertama sengaja kami pilih karena adanya unsur romantisme yang kuat dalam lagu ini...
"If the Punk Are United" memiliki kekuatan membangkitkan jiwa "Punk-er" generasi 90-an, n lagu "Kill the Nazi" merupakan simbol pemberontakan yang menjadi ciri angkatan kami dulu.
By : Unknown



gambar hansip dan bagong yang duduk di gardu klasik ini, saya persembahkan untuk teman saya Fadly Kurniawan. Tenang kawan, segala remehan yang saya terima dari orang lain... pada waktunya akan menjadi remahan yang nikmat untuk jadi cemilan...

Sedikit Tentang Matu Mona

By : Unknown
Pernah suatu kali, inang meluangkan waktunya untuk saya, bercerita tentang masalalu. Bukan karena beliau nenek saya, tapi karena sedikitnya kesempatan untuk mendengar cerita-ceritanya. Kali itu, beliau menceritakan bagaimana pertamakali ia bertemu dengan matu mona. Ini sebuah kisah nyata...
"Dulu atok (matu mona), suatu kali pernah ditawari kembali dan bekerja di Medan, oleh kawannya... Inang lupa namanya. Atok yang memang memiliki hati yang keras memiliki keinginannya sendiri. Makanya kawan atok itu mencari segala jalan untuk menaruh minat atok. Lalu, saat kawan tersebut berkunjung ke rumah Ayah Inang yang ternyata menyukai karya-karya atok, ia kaget ternyata Matu mona sedang berada di Medan saat itu. Lalu, ia memintanya untuk menyuruh Matu Mona datang ke rumah. Datanglah, matu mona ke rumah... Inang ingat waktu itu, Inang baru saja ditinggal kawin pacar Inang. Bertemu pandang pertama kali dengan Atok."
"Hehehehehehe.... terus Nang?"
"Terus atok, bertanya nama Inang ke Ayah Inang. Ia berterus terang pada Ayah Inang, kalo ia menyukai Inang."

Kemudian, apa yang terjadi bisa saya tebak, atok kerja di Medan, Lalu menikahi Inang, dan lahirlah generasi-generasi baru matu mona...
sedikit ingatan tentang Matu Mona...

Babi Tua dan Kuda Nil kecil

By : Unknown
Oct 30, '09 11:54 AM

Suatu hari Babi Tua yang lama pergi dari peternakan kecil tempat ia dilahirkan, mencoba kembali ke peternakan lagi. Di sana ia bertemu dengan sekelompok kuda nil kecil sedang berbaris, berkumpul.
"Selamat petang"
"Selamat petang?? Kami tidak menjual pakaian dalam. jadi maap aja" Jawab salah satu kuda nil, lalu ia kembali meneruskan pembicaraannya dengan kumpulannya yang lain.
"Hei, anak muda! Saya di sini bukan untuk mencari musuh"
Seketika, kerumunan kuda nil kecil membelokkan arah pandangan menuju Babi Tua. Mereka menatapnya dengan penuh kecurigaan, dan sedikit urat yang timbul pada kening mereka. Lalu salah satu kuda nil kecil mulai mengajukan pertanyaan.
"Ente sape?"
"Saya Atu. Saya pernah tinggal di peternakan ini. Dengan kata lain, kamu semua adalah junior-junior saya" Babi Tua memperkenalkan diri, dengan gerakan tubuh seperti seorang bangsawan....

bersambung dulu yah...

- Copyright © Tiluan Studio - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -